Institut Sains & Riset Bergengsi Penjajah ‘Israel’ Rusak Parah Akibat Serangan Iran

Weizmann Institute of Science (Foto: Meir Turgeman)

SALAM-ONLINE.COM: Beberapa jam setelah laporan serangan langsung di Rehovot, Minggu (15/6/2025), muncul fotoyang menunjukkan tingkat kerusakan yang disebabkan oleh rudal balistik Iran yang menghantam Institut Sains & Riset Weizmann.

Ledakan itu menimbulkan kerusakan yang luas dalam radius yang besar. Meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan di kampus tersebut.

Menurut The New York Times, rekaman dari lokasi kejadian menunjukkan setidaknya satu gedung laboratorium terbakar. Laporan tersebut mengutip Alan Monziani, seorang mahasiswa PhD dari Italia yang tinggal di asrama institut tersebut. “Sulit untuk mengatakan apakah itu hantaman langsung atau pecahan peluru,” katanya, menggambarkan pecahan kaca dan kebakaran yang terjadi di lokasi tersebut.

Institut Weizmann mengonfirmasi bahwa beberapa gedung rusak parah. “Setelah rentetan rudal yang diluncurkan pagi ini, beberapa gedung di kampus Institut Weizmann terkena tembakan. Tidak ada yang terluka. Institut tersebut terus berkomunikasi dengan otoritas keamanan dan petugas tanggap darurat terkait dan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan staf dan fasilitas kampus,” kata pihak institut tersebut seperti dilansir media”Israel”, Yedioth Ahronoth (Ynet), Senin (16/6).

Stasiun kereta api pusat di Rehovot mengalami kerusakan akibat ledakan dalam serangan tersebut. Rolling shutter bengkok, jendela pecah di Peron 1, dan pintu lift terhempas keluar dari tempatnya. Sebagian kanopi peron ambruk, dan pintu akses terlepas. Tim logistik “Israel” Railways dan perwakilan “Israel” Electric Company telah bekerja di lokasi kejadian. Stasiun tidak dibuka untuk penumpang.

Di lokasi kejadian lain di Rehovot, hanya beberapa kilometer dari institut Weizmann, 37 orang terluka—dua orang luka serius, 12 orang luka sedang, dan 23 orang luka ringan.

Kerusakan parah mengenai bangunan dan toko dalam radius ratusan meter, dan kebakaran terjadi di beberapa lokasi. Petugas pemadam kebakaran, unit Komando Front Dalam Negeri, polisi, dan petugas tanggap darurat menyisir gedung apartemen—unit demi unit—untuk mencari korban dan penyintas. Warga dievakuasi, banyak yang masih mengenakan piyama dan pakaian tipis.

Di luar salah satu gedung yang terkena hantaman langsung, anggota keluarga menangis sambil menunggu kabar. “Saya khawatir sesuatu terjadi pada ayah saya,” kata salah seorang dari mereka.

Pejabat Komando Front Dalam Negeri meyakinkan kerumunan, dengan memastikan bahwa semua pengungsi telah diselamatkan dalam keadaan hidup. Di dekatnya, relawan tanggap darurat ZAKA berdiri di dekat situ, berharap mereka tidak dibutuhkan. “Semoga saja kita tidak perlu repot-repot,” kata salah satu dari mereka dengan suara pelan.

Meir Doron, seorang warga di jalan tersebut, saat ini tinggal di pusat evakuasi sementara yang didirikan di sebuah sekolah dasar setempat menuturkan. “Roket-roket itu mengejar anak saya,” katanya. “Dia datang dari Tel Aviv bersama anjingnya setelah roket jatuh di dekatnya. Saya katakan kepadanya, ‘Datanglah ke Rehovot, di sini tenang.’ Dan sekarang roket itu menghantam tepat di sebelah kami. Saya tidak mudah takut, tetapi ledakan itu mengerikan. Kami menunggu sampai kami mendapat izin untuk meninggalkan tempat penampungan. Pemandangan rumah kami sangat menghancurkan—kehancuran total. Tetapi ruang aman menyelamatkan hidup kami.”

Moshe Barhanan, yang terluka dan sekarang dirawat di bangsal ortopedi di Kaplan Medical Center, mengatakan kepada Ynet bahwa rumahnya tidak memiliki tempat penampungan yang diperkuat.

“Setelah ledakan yang mengenai tulang saya, saya  jatuh ke lantai. Saya tidak bisa melihat apa pun,” tuturnya.

“Saya berteriak kepada teman saya, ‘Di mana kamu?’ Saya pikir dia sudah meninggal. Tiga orang muda datang dan menarik saya keluar. Mereka berteriak, dan saya pun ikut berteriak. Awalnya, saya pikir saya baik-baik saja, tetapi beberapa menit kemudian, rasa sakit itu mulai terasa.” (is)

Baca Juga