‘Israel’ Manfaatkan Perhatian Dunia pada Perangnya dengan Iran, Tiap Hari Makin Brutal Bantai Warga Gaza

Warga Gaza yang terbunuh di rumah sakit, serangan “Israel” terhadap warga Palestina yang menunggu di dekat lokasi distribusi bantuan telah menjadi kejadian sehari-hari

SALAM-ONLINE.COM: Di saat mata dunia tengah dipalingkan dengan tontonan perang Iran-“Israel”, penjajah setiap hari makin intens dan brutal melakukan pembantaian terhadap warga Palestina di Gaza. Dunia melupakan Gaza. Makin membisu.

Pasukan penjajah menembaki warga Gaza saat mendekati lokasi pembagian makanan. Makanan dijadikan umpan. Selanjutnya, saat warga yang tengah kelaparan mendekati lokasi distribusi bantuan makanan, pasukan penjajah pun mengeksekusi mereka. Setiap hari. Kian biadab!

Pada hari ini, Jumat (20/6/2025), pasukan penjajah membunuh sedikitnya 34 warga Palestina di Gaza dalam dua serangan terpisah, kata sumber medis, seperti dilansir TheNewArab, Jumat (20/6). Mayat-mayat menumpuk. Memenuhi rumah sakit terdekat.

Serangan pertama menargetkan persimpangan Al-Shuhada, yang terletak di utara kamp pengungsi Nuseirat, tempat sejumlah besar warga Palestina yang terdesak kelaparan berkumpul untuk menunggu bantuan kemanusiaan (makanan).

Di saat warga Gaza sudah berada di dekat lokasi bantuan, pasukan zionis itu kemudian melepaskan tembakan di area tersebut. Rumah Sakit al-Awda melaporkan bahwa mereka menerima jenazah sedikitnya 23 korban serta puluhan warga sipil lainnya yang terluka. Banyak di antaranya dalam kondisi kritis.

Dalam serangan terpisah, pasukan “Israel” membombardir daerah di sebelah barat Deir Al-Balah, menyebabkan kematian sedikitnya 11 orang. Jasad para korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa.

Seorang pemuda Palestina bernama Karam Muhammed Al-Najjar, meninggal karena luka-lukanya setelah menjadi sasaran serangan udara “Israel” di Khan Younis.

Di Jabalia, Gaza utara, militer penjajah mengintensifkan penghancuran rumah-rumah, demikian dilaporkan Al-Araby Al-Jadeed.

Perkembangan terbaru ini terjadi hanya sehari setelah pasukan “Israel” membantai lebih dari 80 warga Palestina dalam serangan udara di seluruh wilayah itu, 16 di antaranya meninggal saat menunggu bantuan di Koridor Netzarim di Gaza tengah. Sebanyak 14 orang lainnya, termasuk dua anak, terbunuh dalam serangan di blok permukiman di utara daerah kantong itu.

Para relawan Pertahanan Sipil Gaza menyebut “Israel” memanfaatkan situasi saat dunia tengah fokus terhadap perang penjajah tersebut dengan Iran. Perang Iran-“Israel” justru dimanfaatkan penjajah itu untuk mengintensifkan serangan terhadap Gaza tanpa pertanggungjawaban. Tanpa ada yang protes dan mengecamnya.

Baca Juga

“Israel mempraktikkan kebijakan mengeksekusi warga sipil di siang bolong. Tidak ada perbedaan antara anak-anak, wanita, atau orang tua. Siapa pun yang mencoba bertahan hidup menjadi sasaran,” kata seorang relawan pertahanan sipil kepada media “Israel”, Haaretz.

Serangan di kota-kota Tepi Barat

Di Tepi Barat yang diduduki, pasukan penjajah melancarkan serangkaian serangan dini hari di beberapa desa di sekitar Ramallah, kantor berita Wafa melaporkan, mengutip sumber keamanan Palestina.

Pasukan zionis juga menyerbu kota Abwein, Arura dan Mazra’a Al-Nubani di barat laut Ramallah, serta Deir Dibwan. Tentara penjajah itu memaksa masuk ke rumah-rumah, menginterogasi keluarga, dan menggeledah isi rumah dengan beringas.

Di kota Sinjil, sebelah utara Ramallah, para pemukim “Israel” menggali tanah dan mencabut pohon zaitun berusia ratusan tahun selama tiga hari berturut-turut. Beberapa di antara pemukim penjajah itu mengatakan pohon tersebut berasal dari zaman Romawi.

Pekan ini pemukim “Israel” itu juga mendirikan pos terdepan ilegal baru di Jabal al-Tall, sebelah selatan Sinjil, menyusul perintah militer penjajah yang dikeluarkan tahun lalu, yang membuka jalan bagi penyitaan tanah Palestina tambahan.

Di Tubas, pasukan zionis itu melanjutkan serangan mereka untuk hari kedua. Saksi mata dan sumber lokal melaporkan bahwa unit infanteri dan penembak jitu “Israel” masih dikerahkan secara besar-besaran di seluruh kota. Mereka mencatat bahwa serangan dilakukan secara teratur di bawah pengawasan ketat. Pesawat nirawak militer terus menerus berada di atas kepala.

Awal pekan ini, LSM “Israel” IR Amim dan Bimkom mengatakan: “Sejak dimulainya operasi militer di Iran, ‘Israel’ telah menerapkan tindakan keras dan menyeluruh. Ini mengingatkan pada tindakan kepolisian (penjajah) yang dilakukan secara agresif setelah 7 Oktober 2023.”

“Tindakan (biadab) ini sangat mengganggu kehidupan sehari-hari, membatasi kebebasan beribadah, dan melanggar hak-hak dasar penduduk Palestina di kota tersebut,” lanjut mereka.

Sejak “Israel” melancarkan perangnya di Gaza, sedikitnya 61.700 warga Palestina telah terbunuh. Serangan tersebut telah menjerumuskan Jalur Gaza ke dalam krisis kemanusiaan yang mendalam dan meratakan seluruh lingkungan. (is)

Baca Juga