Warga Gaza Terluka Akibat Tembakan ‘Israel’, Rencana Penjajah Mengelola Bantuan Gagal Total
SALAM-ONLINE.COM: Beberapa warga Palestina terluka akibat tembakan tentara penjajah ketika warga Gaza yang kelaparan menyerbu fasilitas distribusi bantuan yang didukung AS di kota selatan Rafah pada Selasa (27/5/2025), demikian dilaporkan kantor media setempat.
“Rencana pendudukan/penjajah ‘Israel’ untuk mendistribusikan bantuan di wilayah yang disebut sebagai zona penyangga telah gagal total,” kata kantor media pemerintah Gaza yang dikutip Anadolu, Selasa (27/5).
Dilaporkan bahwa pasukan “Israel” melepaskan tembakan setelah ribuan warga Palestina yang kelaparan menyerbu fasilitas distribusi bantuan.
“Apa yang terjadi hari ini adalah bukti tak terbantahkan dari kegagalan pendudukan/penjajah untuk mengelola krisis kemanusiaan yang sengaja diciptakannya melalui kebijakan kelaparan, pengepungan, dan pengeboman,” kata kantor media pemerintah tersebut.
“Mendirikan ghetto zona penyangga untuk mendistribusikan bantuan terbatas di bawah ancaman kematian, tembakan, dan kelaparan tidak mencerminkan niat tulus untuk mengatasi krisis, tetapi justru mewujudkan rekayasa politik sistematis yang bertujuan untuk memperpanjang kelaparan dan menghancurkan masyarakat Palestina,” lanjut pernyataan itu.
Kantor media tersebut menilai “Israel” sepenuhnya bertanggung jawab atas runtuhnya akses pangan di Gaza. Kantor media itu juga mengutuk bantuan kemanusiaan yang digunakan “Israel” sebagai “senjata perang dan alat pemerasan”.
Mereka meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Dewan Keamanan “agar bertindak segera untuk menghentikan kejahatan tersebut, membuka penyeberangan tanpa batasan, dan memungkinkan organisasi kemanusiaan untuk melaksanakan misi mereka secara independen dari campur tangan dan agenda pendudukan/penjajah”.
Kantor tersebut juga menuntut agar komite investigasi internasional independen dikirim untuk mendokumentasikan kejahatan kelaparan yang sengaja diciptakan oleh zionis “Israel” dan menyeret para pemimpin penjajah itu ke pengadilan internasional atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Harian “Israel” Yedioth Ahronoth mengatakan pekerja Amerika yang berafiliasi dengan Yayasan Kemanusiaan Gaza dievakuasi dari Rafah setelah penyerbuan warga yang kelaparan itu.
Sementara Surat kabar “Israel”, Hayom, melaporkan bahwa tentara penjajah mengerahkan pasukan ke lokasi distribusi bantuan setelah pekerja AS dievakuasi.
“Israel” telah menutup penyeberangan Gaza untuk makanan, medis, dan bantuan kemanusiaan sejak 2 Maret lalu, yang berarti memperdalam krisis kemanusiaan yang sudah parah di daerah kantong itu, demikian menurut laporan pemerintah di Gaza, hak asasi manusia, dan komunitas internasional.
Pasukan “Israel” telah melancarkan serangan brutal terhadap Gaza sejak Oktober 2023, menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, dan membunuh lebih dari 54.000 warga Palestina. Sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
November 2024 lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk penjahat perang Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
“Israel” juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas kejahatan perangnya terhadap warga sipil yang tidak berdaya di daerah kantong tersebut. (mus)