Gelar Jumpa Pers, Penjahat Perang Netanyahu Kembali Sebut Syarat Akhiri Perang dan Gencatan Senjata

SALAM-ONLINE.COM: Dalam jumpa pers, perdana menteri penjajah, Benjamin Netanyahu kembali mengungkapkan syarat-syarat untuk mengakhiri perang. Dia juga mengisyaratkan kesiapan untuk gencatan senjata sementara.
Netanyahu menggelar konferensi pers pada Rabu (21/5/2025) malam dari kantornya di Yerusalem, Ini merupakan konferensi pers pertamanya sejak bersaksi dalam persidangan korupsi Kasus 1000, 2000 dan 4000 pada Desember 2024.
Menurut media penjajah, i24News, Kamis (22/5) Netanyahu mengatakan “Israel ” siap untuk kemungkinan melakukan gencatan senjata sementara karena perundingan di Doha, Qatar, masih macet. Ia mengonfirmasi bahwa pihaknya yakin “pastinya 20 sandera di Gaza masih hidup”.
Gembong penjajah ini juga memperkenalkan mekanisme distribusi bantuan kemanusiaan baru di Gaza, yang dikembangkan dalam koordinasi dengan AS. Rencana tersebut akan berlangsung dalam tiga tahap: pengiriman segera pasokan makanan pokok, pendirian titik distribusi makanan yang dijalankan oleh perusahaan-perusahaan Amerika, dan akhirnya penciptaan zona “steril” tempat warga sipil dapat direlokasi setelah area tersebut diamankan.
Penjahat perang ini menekankan bahwa warga Palestina di Gaza yang ingin meninggalkan Jalur Gaza akan diizinkan untuk melakukannya.
Menetapkan persyaratan untuk mengakhiri perang, pembantai rakyat Palestina ini kembali mengurangi pernyataannya. “Semua korban penculikan harus kembali, Hamas harus melucuti senjatanya, kepemimpinannya harus disingkirkan, Gaza harus didemiliterisasi sepenuhnya, dan kami akan melaksanakan Rencana Trump,” ucapnya mengulang lagi persyaratan diakhirinya perang dan gencatan senjata di Gaza.
Selama konferensi pers, Netanyahu juga menjawab pertanyaan dari wartawan, yang membahas berbagai isu mulai dari operasi militer hingga prospek kesepakatan pembebasan sandera. Termasuk isu-isu keamanan, status negosiasi penyanderaan, dan diplomasi regional. (is)